Xenophanes. Riwayat Hidup - Sosiologi79

 Xenophanes berasal dari kota kolophon. Diperkirakan ia memiliki usia yang panjang lebih dari 100 tahun, lahir sekitar tahun 570 SM, ia dikenal sebagai sastrawan, filusuf dan penyanyi semasa hidupnya.  Walaupun lebih dikenal sebagai penyair tetapi ia juga menekuni pengetahuan yang bersifat ilmiah. Pemikiran filsafatnya lahir dari penelitiannya dan kekritisannya terhadap segala bentuk kepercayaan yang menurutnya mengandung kesalahan. Kepercayaan orang Yunani pada dewa-dewa pada masa itu tak luput dari pengamatan dan penelitianya sehingga lahirlah kritiknya terhadap agama dan kepercayaan orang Yunani terhadap dewa-dewa yang diyakininya sebagai Tuhan.
 Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Xenophanes terkenal karena mengungkapkan kritik terhadap cara pandang orang Yunani mengenai agama mereka, dimana orang Yunani percaya pada dewa-dewa. Dengan bahasa yang lebih modern krtiknya itu disebut kritik terhadap agama. Kritik agama yang dilontarkan ditujukan terhadap Homeros dan Hesiodos yang menceritakan tentang dewa-dewa dengan berbagai macam tingkah laku yang buruk. Misalnya dewa memiliki kelakukan seperti manusia, seperti melakukan perzinaan, pencurian, dan penipuan satu sama lain. Gambaran mengenai sifat dewa tersebut jelas tidak ada bedanya dengan sifat manusia. Maka dari itu ia tidak setuju apabila dewa-dewa digambarkan dengan sifat yang mirip dengan manusia. Menurutnya Tuhan tidak serupa dengan manusia dan tidak pula berpikiran seperti manusia. Tuhan baginya melebihi dewa-dewa yang menyerupai manusia. Fenomena ini adalah bukti bahwa manusia mengambarkan Tuhan dengan berkaca pada dirinya, sesuai pemikiran yang ada pada dirinya.
 Akhirnya Xenophanes memberikan perumpamaan, misalnya lembu,kuda,singa mempunyai tangan dan bisa menggambar dan menghasilkan karya seperti manusia, maka kuda akan menggambar dewa menyerupai kuda, lembu seperti lembu, serta melukiskan bayangan dewa sama seperti bayangan tentang kelompoknya masing-masing. Pendapatnya ini semakin memperkuat kritiknya bahwa Tuhan digambarkan sesuai dengan ciri bentuk masing-masing makhluk hidup dan Tuhan sebenarnya masih belum dapat ditemukan. Lalu seperti apa Tuhan yang bisa dikayini oleh Xenophanes? ia meyakini bahwa hanya ada satu tuhan, dan Tuhan yang satu tidak sama dengan manusia, baik dalam pemikiranya maupun kehendaknya. Dia juga tidak sama dengan ciptaan-Nya yang lain. Xenophanes berpendapat bahwa Tuhan yang ia yakini adalah Tuhan yang universal. Tuhan yang melampaui batas-batas daerah dan dapat disembah oleh semua orang.
 Walaupun Xenophanes telah melayangkan kritiknya terhadap pemahaman yang salah tentang dewa-dewa dan telah menjelaskan pula mengenai sifat dewa yang universal serta diperkuat dengan pendapatnya bahwa manusia tidak akan pernah mendapatkan pengetahuan yang mutlak tentang Tuhan karena manusia pada dasarnya memiliki keterbatasan. Akan tetapi disaat yang sama ia memberikan peluang kepada manusia untuk mencari tahu tentang dewa-dewa dengan caranya masing-masing namun tidak boleh memutlakkan pengetahuannya tentang Tuhan yang tak terbatas. Hal ini terungkap dalam dua fragmen karya Xenophanes seperti berikut;

"Dewa-dewi tidak menyatakan segala sesuatu kepada manusia sejak awalnya,
 Tetapi setelah waktu berlalu manusia menemukan banyak hal
 Dengan cara mencarinya sendiri"
"Tidak ada manusia yang pernah melihat ataupun
 mengetahui kebenaran tentang dewa-dewi serta semua hal yang ku katakan
 Karena jika ada orang yang berkata mengetahu semuanya maka sebenarnya ia
 tidaklah mengetahui, melainkan hanya mempercayai tentang segala sesuatu"

 Arti dari fragmen di atas, Xenophanes tidak pernah memutlakkan pengetahuannya tentang Tuhan. Pernyataan tersebut juga membuka peluang untuk menjernihkan konsep-konsep ketuhanan yang sudah dipercaya.


Penulis adalah pegiat jaringan aktivis filsafat Islam
Sumber: Buku sejarah filsafat barat, karya Masykur Arif Rahman.